Friday, April 8, 2011

Kepp h.a.m.a.s.a.h

Bismillahirrahmaanirrahiim.... ^_^
Memulai dengan lembaran baru di blogku ini.. Sebenarnya duluuu kala udah banyak terisi dengan berbagai keluh kesahku.. (hehe)
Tapi untuk kebaikan bersama, kita memulainya dari nol lagi ya...
Hhmm, just can said bismillah..
Sebelumnya perkenalkan (halaahh, hhe),,,
Namaku Novi, nama panjangnya noviiiiiiiiiiiiiii,,, hehe nggak ding.. Terserah mau panggil apa aja, yang penting sama2 senang...
Di postingan pertama ini, aku mau berbagi sedikit cerita suka (menurutku) tentang dakwah yang aku dapatkan dari para pengemban dakwah itu sendiri..
Pernah suatu ketika, aku mendapat ilmu baru tentang sunatullah dakwah dari seorang inspirator (sebut saja mas ikhwan), beliau menjelaskan bahwasannya dakwah itu memang mempunyai ketetapan dari Allah (sunatullah), yakni:
Sedikit pengikutnya,
Jalannya tidak mudah, dan
Banyak yang tumbang di tengah jalan.
Begitupun yang aku dapati dari seorang inspirator lainnya (yakni mbak akhwat), beliau menjelaskan bahwa dakwah itu jalannya banyak duri-duri tajam..
Tapi apapun yang dikatakan dalam dakwah, bukankah kita semua sebenarnya adalah kader dakwah...??
Seperti firman Allah swt
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran: 104)
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imran: 110)
Ayat di atas adalah sebagian dari beberapa ayat yang menjelaskan bahwa kita memiliki kewajiban berdakwah, yakni menjadi seorang da’i yaitu orang-orang yang mengajak kedalam kebaikan, dan mensyi’arkan agama Allah ini, Din yang sebenar2nya.
Dan dakwah pun merupakan tugas para nabi dan rasul, oleh karena itu marilah kita yang sangat mengidolakan nabi dan rasul, hendaknya mencontoh para nabi: BERDAKWAH..
Selama kita masih hidup di dunia, marilah kita berlomba-lomba dalam hal kebaikan dan mengajak dalam hal kebaikan.Bukankah sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya??
Ini ada syair yang mungkin antum wa antumna sudah sering mendengar atau membaca:
Ibumu melahirkanmu wahai manusia dalam keadaan menangis
Sedangkan manusia di sekelilingmu tertawa bahagia
Maka, berbuatlah untuk dirimu agar ketika mereka menangis
Pada hari kematianmu, kamu tertawa bahagia....

Jadi, keep hamasah (tetap semangat) ya dalam hal kebaikan....
Wallahu’alam.

Surakarta, kotanya orang bersemangat,
Iamnk, 07 April 2011.

No comments:

Post a Comment